WELCOME TO MY BLOG. THIS BLOG CONTAINING NEWS, SCIENCE, AND THE OTHER. ENJOY THE READING !!

Minggu, 24 Februari 2013

5 Jembatan Bus Terpanjang Di Jakarta

Jakarta Pemprov DKI Jakarta menggenjot bus TransJ sebagai salah satu pemecah masalah macet di Ibukota. Berbeda dengan angkutan konvensional, bus TransJ membutuhkan banyak infrastruktur pendukung seperti halte di tengah jalan, sistem tiketing, hingga jembatan penyeberangan orang (JPO) yang beberapa di antaranya sangat panjang dan berliku.

Di bawah ini adalah 5 JPO menuju halte busway yang cukup panjang, lebih panjang dari ukuran jembatan busway lainnya yang rata-rata di bawah 100 meter. Melewati jembatan ini dijamin ngos-ngosan:

1. Semanggi - Benhil



Tidak ada yang menyangkal betapa panjangnya jembatan ini, banyak yang menaksirnya sekitar 500 meter. Banyak pelanggan bus TransJ menyebutnya sebagai jembatan penyeberangan busway terpanjang di dunia atau jembatan yang sengaja dibuat Pemprov DKI Jakarta untuk mengolahragakan masyarakat Jakarta.

Jembatan ini digunakan oleh penumpang yang hendak transit Koridor IX (Pluit-Pinang Ranti) ke Koridor I (Blok M-Kota). Jembatan ini memanjang di depan Plaza Semanggi hingga Benhil. Pelalu lalang di jembatan ini dipenuhi oleh para pekerja yang hendak pulang/pergi di kawasan Sudirman/Gatot Subroto.

Saking panjangnya jembatan ini dan berkelok-kelok, membuat pejalan bisa menyaksikan hiruk-pikuk Jakarta dari sini. Melihat kemacetan paling pas di sini. Dari sini pula penghobi fotografi bisa mengabadikan sudut-sudut Jakarta. Bahkan ada yang menyebutnya pula sebagai "wahana wisata".

2. Cempaka Timur



Jembatan ini hanya lebih pendek 20 meter dari jembatan Semanggi. Jembatan ini tepat di depan pusat belanja ITC Cempaka Mas. Halte yang menyilang antara Jalan Letjen Suprapto dan Yos Sudarso ini merupakan halte transit untuk penumpang yang ada di Koridor 2 (Harmoni - Pulogadung) ke tujuan arah Tanjung Priok dan PGC. Mereka yang turun dari halte Cempaka Mas juga perlu lewat sini untuk keluar dari jalur.

3. Jatinegara



Jembatan halte busway di Jakarta Timur ini merupakan lokasi transit penumpang yang ingin berpindah dari koridor XI (Pulogebang-Kampung Melayu) ke koridor V (Ancol-Kampung Melayu). Untuk bisa berpindah koridor penumpang harus melewati jembatan bus TransJ yang cukup menguras energi.

4. Dukuh Atas




Jembatan busway ini menghubungkan 3 koridor yaitu koridor I (Blok M-Kota) ke Koridor VI (Dukuh Atas-Ragunan) dan Koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas). Jembatan ini memiliki dua halte yaitu Dukuh Atas 1 dan Dukuh Atas 2.

Untuk halte kedua, tidak terlalu luas sehingga pelanggan bus TransJ seringkali harus berdiri di badan jembatan untuk mengantre. Antrean panjang ini terjadi karena halte itu melayani rute favorit yang padat. Berdesakan adalah pemandangan biasa di sini.

Jembatan yang menghubungkan halte itu melintang dari pusat bisnis Jl Sudirman ke Landmark dan cukuplah untuk membuat keringat menetes.

5. Kuningan Timur



Halte busway Kuningan Timur merupakan lokasi transit bagi penumpang yang menggunakan bus TransJ Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas) ke koridor IX (Pluit-Pinang Ranti).

Untuk berpindah koridor penumpang bus TransJ harus berjalan melalui jembatan yang terbentang panjang dari ujung Jl HR Rasuna Said - Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pada bagian sisi yang teletak di bagian bawah flyover Kuningan, jembatan ini berbelok dan menurun.

Pada pagi dan sore hari biasanya jembatan ini dilewati para penumpang bus TransJ yang beraktivitas di kawasan Kuningan dan Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Total panjang sky walk (lantai tangga) yang mendatar kurang lebih mencapai 313 meter. Jika digabung tangga naik dan turun mencapai 371 meter. Halte yang terhubung dengan halte Pasar Jatinegara ini membuat banyak orang penumpang harus berlarian jika harus berpindah koridor agar bisa mengejar bus yang kebetulan telah tiba.

Halte bus ini memanjang di Jalan Raya Bekasi Timur dan Jalan Raya Jatinegara Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...